Jumat, 13 Februari 2009

Agropolitan "Mak Ti", kreativitas masakan "ndeso" yang populer



Siapa bilang makanan "ndeso" tidak populer? justru ketika anda pergi ke kota Blitar, anda akan menemukan pesona masakan "ndeso" di sebuah warung makan sederhana yang jauh dari keramaian kota. Desa Nglaos (begitu orang-orang menyebutnya) menjadi semakin terkenal dengan kehadiran Warung Makan Mak Ti. Bahkan mereka mempopulerkannya dengan memasang nama "Agropolitan Mak Ti" di papan penunjuk jalan.

Masakan yang dijual di warung Mak Ti memang bukan sekelas hamburger,pizza, atau steak. namun, sayur "lompong", "godong tela", "kulupan", "lele jendhil", "ayam goreng", seperti memiliki kekuatan "magnetis" yang membuat orang-orang ingin kesana. Meskipun tempatnya sederhana, (Mak Ti masih menggunakan "luweng" untuk memasak), para pegawai kantor, pejabat-pejabat, bahkan yang dari luar kota sering datang ke sana.

Mungkin itu karena "keistimewaan" yang Mak Ti tawarkan pada para pembeli. pembeli bebas memilih masakan apa yang disukainya. Mak Ti hanya mematok harga "lima ribu rupiah" untuk makan sepuasnya. Nambah nasi boleh, lauknya dobel juga boleh. pokoke limang ewu sak warege.

keramahaan dan kebaikan hati Mak Ti juga menjadi daya tarik tersendiri. saya punya pengalaman menarik tentang hal ini. Ibu saya pernah diberikan kortingan harga saat membeli di sana. " wis sing iki ra sah mbayar...."

ketika kedua kalinya saya makan di sana, saya melihat banyak perubahan di warung Mak Ti. kalau dulu "luweng" nya jadi satu dengan tempat makan, sekarang jadi terpisah. tempatnya juga lebih lebar. dan yang membuat saya tertarik adalah iklan-iklan yang terpampang di dinding warung Mak Ti. beberapa toko dan perusahaan terkenal mau memasang iklan di warung Mak Ti. seperti toko Hawaii dan salah satu produk kendaraan bermotor (saya lupa namanya).

saya pikir ini adalah sebuah krativitas yang patut diacungi jempol. Mak Ti berhasil mempopulerkan "masakan ndeso" dengan konsep yang berbeda. dengan suasana "kampung" yang asri membuat orang kangen dan ingin kembali ke sana.

Pemerintah daerah harusnya memberikan perhatian pada usaha ini. karena konsep Agropolitan Mak Ti berpotensi menjadi kuliner khas Kota Blitar. barangkali saja nanti bisa terkenal seperti angkringan di Yogya.

Selasa, 03 Februari 2009

"firasat"

bukan isyarat kata-kata
karena alam meniupkannya begitu saja
apakah kicau burung itu adalah dirimu yang menjelma

hanya soal waktu
yang akan menjawabnya

haruskah aku mengikhlaskannya
tanpa terbersit sebuah tanya

sungguh, aku ingin bicara padamu
sekali saja
saat bulan berwarna biru
dan hatiku abu-abu

apakah kebenaran itu milikku saja?

kau biarkan aku tersiksa
dalam ambigu mimpi dan nyata

firasat itu ada.


blitar, 3 januari 2009