Kamis, 14 Juli 2011

Titip Rindu Buat Ayah


Ayah.... bertahun-tahun aku hidup bersamamu betapa baru hari ini aku menyadari
Merah matamu itu bukan karena marah
namun kekhawatiran akan anak gadisnya yang rapuh dan mudah menangis
Suaramu yang keras saat membentakku bukanlah kebencian
yang selama ini aku sangkakan
namun penjagaan yang kuat dari seorang laki-laki
pada gadis kecilnya yang pemberontak dan tak mau diam
Prinsipmu yang tak tergoyahkan ada lah harga diri laki-laki
untuk melindungi keluarganya dari mara bahaya

Ayah.....
kemarin aku melihatmu bangun dini hari
dan bergegas ke masjid
saat orang-orang terlelap
kau pun senyap dalam dzikir dan doa
tak perduli udara dingin menerpa kulitmu
yang menua oleh waktu

Ayah... dalam kesendirian aku merindukan
saat kau mengusap kepalaku dan mendoakan
untuk segala kesehatan dan kesembuhanku
dalam kesederhanaan
kau mengantarkan ku menuju harapan dan cita-cita

berjalanlah anakku
ada Ayah yang kan selalu mengiringi langkahmu
sejauh dan seberat apa pun
akan kutempuh
demi kebahagiaanmu



seminggu bersama Ayah
Blitar,

12-17 Juli 2011