Minggu, 07 Februari 2010

Aku, Perahu Kertas dan Sekolah Bintang

Entah kenapa sejak dulu ada keinginan terpendam yang ingin aku wujudkan. Diam-diam aku punya mimpi yang tumbuh perlahan seiring bertambahnya umurku. Tanpa kusadari mimpi itu merasuk hingga ke alam bawah sadarku. Tanpa kutahu kapan bisa mewujudkannya.

Aku ingin sekali mengajar. Memang hal ini tidak terlalu istimewa bagi sebagian orang. Apa enaknya mengajar.Sudah capek, bayarannya masih kalah sama pengusaha. Tapi bagiku mengajar seperti panggilan hati. Dulu, sebelum meninggal, tanteku pernah mendoakan supaya aku berhasil menjadi seorang guru. Dan aku memang memendam keininan untuk mengajar. Tepatnya mengajar anak-anak. Bahkan aku sempat iri pada temanku yang mengajar TK/playgroup selepas SMA, sementara aku melanjutkan kuliah di sebuah Universitas Negeri di kota Malang.

Beberapa bulan yang lalu, aku membeli novel karya dari pengarang favoritku, Dewi Lestari. Judulnya Perahu Kertas. Seperti novel Dee (nama beken dari mbak Dewi Lestari), Supernova, Perahu Kertas benar-benar membuatku tersihir. tidak hanya aku saja, bahkan teman satu kontrakan banyak yang tergila-gila dengan novel ini. Mereka rela mengantri berhari-hari demi membaca novel ini.

Sebenarnya ceritanya sederhana.Tidak terlalu rumit. Tetapi kepiawaian Dee meramunya menjadi sebuah cerita yang menarik patut diacungi jempol. Bahasanya pas. setiap kata mewakili emosi tiap karakternya. Mampu membuat pembacanya menangis sekaligus tertawa dalam setiap bab nya. Novel ini menceritakan tentang perjalan seorang gados bernama Kugy dalam meraih mimpi, cita-cita dan cintanya. Tidak seperti remaja kebanyakan, Kugy ingin menjadi penulis dongeng. Dia suka sekali menulis dongeng, bahkan ia punya banyak serial dongeng yang ia tulis sendiri dengan tulisan tangan. Sadar bahwa menjadi penulis dongeng adaah pilihan sulit untuk masa sekarang yang penuh dengantuntutan materi, untuk sementara ia 'membelokkan" jalannya menjadi penulis cerita remaja yang menjanjikan lebih banyak uang. Nanti, jika ia punya materi yang cukup ia akan kembali menjadi penulis dongeng.

Dalam perjalannan hidupnya, ia bertemu dengan seorang pemuda bernama Keenan. Ia suka melukis, namun keinginannya menjadi peukis ditentang oleh ayahnya. Karena itu ia terpaksa kuliah di jurusan ekonomi untuk memenuhi keinginan ayahnya. Kugy dan Keenan saling menyukai. bahkan saat pertemuan pertama. Kepada Keenan lah Kugy bisa jujur dan mengungkapkan isi jatinya. Begitu juga dengan Keenan. Namun kenyataan berkata lain. Meski saling suka tapi mereka tidak pernah mengingkapkan perasannya. Sampai akhirnya, Kugy berusaha menghindari Keenan karena dia patah hati.

saat hatinya hancur, seseorang menawarinya untuk menjadi relawan di sebuah sekolah gratis untuk anak-anak jalanan. Namanya 'Sakolah Alit' Di situlah akhirnya Kugy mencoba mengobati luka-luka hatinya dengan menjara anak-anak jalanan. Bersama mereka, Kugy menemukan dunianya yang hilang. Ia menjadi penulis ceruta dongeng untuk mereka.

Mungkin, ini hanya perasaan melankolisku yang sedang "bermain", ataukah memang sebuah kebetulan ketika suatu hari ada 'seseorang' yang menawarkan aku untuk menjadi guru sekolah gratis untuk anak-anak SD. Seperti Kugy, aku juga sedang ingin melupakan seseorang. Dia yang membuatku seperti cinderella dua belas jam, lalu menjadi upik abu lagi ketika lonceng berbunyi.
Tanpa pikir panjang, aku menerima tawaran itu. Akhirnya, aku menemukan dunia ku , mimpiku yang telah lama terkubur. Aku mengajar bahasa Inggris unuk anak-anak di 'Sekolah Bintang.'

Baru sekitar empat kali aku bertemu dengan mereka. Mengajarkan mereka menyanyi, berhitung, conversation, dan membantu mereka mengerjakan PR. Rasanya, aku telah jatuh cinta pada mereka. Aku menikmati setiap mereka tersenyum, tertawa, cemberut kalo ngambek. Dan aku selalu merindukan panggilan kesayangan mereka terhadapku " Miss Miza"

Pada akhir cerita, Kugy menemukan cinta sejatinya. Seperti akhir cerita cinderralla. Ia bahagua dengan Keenan. Sedangkan aku tidak tahu bagaimana cerita ini akan berakhir. Karena aku tidak bisa meramalkan masa depan, dan kejadian apa yang akan menimpaku. Meskipun begitu, aku menikmati perjalanan ini. Sekolah Bintang membuatku belajar tentang arti sebuah keikhlasan. Aku bisa merasakan bgaimana rasa cinta seorang guru kepada muridnya, seorang kakak pada adiknya.

Aku ingin melihat mereka tersenyum bahagia sambil berlarian mengejar mimpi-mimoi mereka.
Dan aku pun berusaha menyembuhkan luka-luka itu........ satu demi-satu....

6 komentar:

mbah jiwo mengatakan...

senyum...senyum lagi...

bermimpilah, tapi dengan mimpimu sendiri, bukan mimpi orang lain (mbah jiwo, 2010)

miss miza, luar biasa membaca tulisan di atas, karena terkesan jujur dan apa adanya.

mudah2an yg kita lakukan adalah mimpi kita sendiri, bukan mimpi orang atau halusinasi setelah kita terpesona melihat atau membaca mimpi orang.

eniwei, mantab!

siapa tahu nanti gurunya jatuh cinta sama anak klas 3 sd??

aneh bukan...

schizoprenic girl mengatakan...

Wah pelanggaran iku mbah amoral... dikiro pedeofil lak an....

opin mengatakan...

untuk pelengkap skolah bintang, tunggu sekolah bulan nanti. bulan-bintang. pas kan?
sapa tau keenan di sanan.. heeee salm miss Miza..

Unknown mengatakan...

terlihat dengan jelas betapa lembutnya hati seorang Miza...

Unknown mengatakan...

seneng bisa liat tlisan miss miza di blog ini lagi...
LANJUTKAN YA MBAK
....
jangan lupa main ke blog ana juga ya ....

schizoprenic girl mengatakan...

opin: he he semoga aku menemukan "keenan"
ibel: wah baru tahu ya???
Tetik: thanks atas kunjungannya